Posted by : Unknown Rabu, 11 Desember 2013


Salam Anti-Korupsi! 

Oke selamat datang para pembaca, dimana saja kalian berada, aku padamu! 
Hehe.

Kali ini aku mau ngomongin soal korupsi. Ya! KORUPSI. Kata lainnya adalah busuk. Mumpung hari ini masih belum jauh dari momentum Hari Anti-Korupsi Sedunia, 9 Desember. Bahasan ini cukup menarik mengingat korupsi sudah mendarah daging dan masyarakat pun sudah terlihat tutup mata dengan adanya dan banyaknya kasus korupsi yang banyak menjerat pejabat-pejabat negara.


Akar Permasalahan
Biar aku awali pembahasan korupsi ini dengan kata 'sebab'. Ya, Sebab Turki. Bukan, maksud saya Kebab. Oke fokus. Ganti kata 'sebab' dengan kata 'akar permasalahan'. Semua hal, dalam hal ini masalah yang terjadi, mempunyai akar permasalahan. Sekarang kita lihat, apa akar permasalahan dari korupsi? Ada yang tau? 
Yak! Benar sekali. Mencontek dan berbohong. Mencontek disini, maksudku semisal mencontek sewaktu ujian, ulangan, dll. Pernahkah kalian melakukannya saat masih kecil? Sewaktu SMP atau mungkin SMA? Aku yakin semuanya pernah melakukannya. Hal yang wajar untuk seorang manusia yang tak pernah luput dari kesalahan. Namun, apakah kalian pernah berpikir jika kedua hal itu adalah akar permasalahan dari masalah besar yang terjadi di Indonesia kita sekarang? Berpikirlah. Hal kecil sekaligus buruk itu sangat berbahaya jika sudah menjadi kebiasaan. 

Coba kamu pikir lagi, mencontek adalah perbuatan curang. Berbohong adalah tidak mengatakan hal yang sebenarnya. Misal kita lagi ujian, aturannya kan kita ga boleh nyontek, nah kalo kita nyontek berarti kita melanggar dari aturan yang ditetapkan. Selain itu, kalo kita nyontek, secara sadar atau ga sadar kita berarti sedang membohongi diri kita sendiri, membohongi kemampuan yang kita miliki. Mungkin dengan nyontek, hasil ataupun nilainya mungkin akan jauh lebih bagus, namun itu adalah hasil yang bohong! Karena sebenarnya kita tidak mampu untuk mengerjakannya jika tidak mencontek. 

Bagaimana nanti?
Penjelasanku diatas membuktikan jika moncontek dan berbohong itu buruk dan busuk juga. Nah, jika hal itu terjadi pada anak-anak bangsa, dan hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka, maka petaka mengancam negeri ini. Bagaimana mungkin di masa depan negara ini bisa berjalan dengan semestinya dengan kondisi generasi muda yang masih memiliki perilaku mencontek dan berbohong. Yang saya takutkan, dua perilaku ini tidak dapat hilang sehingga pada saat mereka generasi muda menjadi penerus dalam tatanan pemerintahan, perbuatan curang dan busuk itu menjadi landasan mereka dalam menjalankan pekerjaan. Korupsi inilah salah satu hasil dari kecurangan yang dilakukan. Kebohongan-kebohongan yang dilakukan untuk memperlancar dan menutupi korupsi yang dilakukan menjadi sangat mudah dilakukan. Karena mereka sudah terbiasa berbohong dan curang. Gimana? Ngeri kan? Lantas, bagaimana nanti jika hal itu terjadi?   

Inget ga kata-kata "Kesalahan yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang, lama-lama akan menjadi sebuah kebenaran". Coba bayangkan apabila anak-anak bangsa sudah menganggap mencontek dan berbohong itu suatu kebenaran. Tak terbayang mau jadi apa negeri ini. 

Diskusi
Beberapa hari yang lalu aku berdiskusi dengan teman-teman. Membahas tentang korupsi. Aku sempat mengeluarkan statement bahwa "mencontek itu perlu". Sontak teman-temanku memberikan tanggapan atas apa yang aku sampaikan tersebut. Sebenarnya maksudku disini adalah mencontek terkadang perlu dilakukan untuk memberikan pengalaman kepada kita bahwa mencontek itu tidak baik. Yang pada akhirnya adalah menimbulkan kesadaran diri sehingga seseorang itu tidak akan mengulanginya lagi karena pernah melakukannya. Sebenarnya mengapa aku mengangkat hal ini, karena berkaca pada diri sendiri. Jujur aku banyak melakukan hal menyontek dan berbohong pada saat SMP dan SMA. Sangat beruntung Allah memberikanku kesadaran bahwa mencontek dan berbohong itu tidak benar, dan hanya menimbulkan masalah. 

Bukan maksudku disini menghalalkan untuk kita mencontek. Tetap kita himbau dan ajak anak-anak sekolah maupun mahasiswa untuk tidak mencontek. Statement-ku diatas hanyalah sebuah pengalaman yang aku dapatkan dalam kehidupanku sendiri. Dari diskusi itu juga menghasilkan sebuah ide untuk membuat gerakan untuk mengajak para pelajar untuk tidak mencontek, namun dengan bahasa yang diperbaharui. Yaitu dengan tidak menggunakan kata 'jangan'. Salah satunya adalah membuat poster dengan konten "Yuk Belajar Bareng Biar Bisa Ngerjain Ujian". Karena salah satu cara untuk tidak nyontek ya belajar, menguasai materi. 

Solusi
Kalau bicara tentang solusi, kita juga harus tau apa penyebabnya? Kalau penyebabnya adalah mencontek dan berbohong, solusinya ya dengan tidak mencontek dan tidak berbohong. Begitu kan? Hehe. Tapi ya ga gitu juga. Ga nyontek tapi ga belajar ya sama aja boong! Ga boong karena ga ngelakuin apa-apa ya sama aja. Belajarlah untuk jadi manusia yang berkualitas. Jujurlah untuk menjadi manusia yang memiliki integritas. Imbangilah kedua hal tersebut dengan ibadah dan doa pada Tuhan Yang Maha Esa. Jadilah orang yang intelektual namun juga menjunjung tinggi agama. Insyaallah jika kita punya usaha positif untuk menjadi lebih baik, akan selalu ada jalan di depan kita.

Sekian beberapa hal yang bisa aku tulis pagi ini. Perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi dan itu adalah hal yang wajar. Aku mengharapkan komentar dari kalian yang membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat.

Hidup Mahasiswa!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Info Lomba

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Mulai. -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Galang Dayu Nugraha -